Pekan Olahraga Nasional XX Papua bakal digelar 2-15 Oktober 2021. Polri pun bersiap mengerahkan personelnya untuk mengamankan pesta olahraga tersebut.
“[Polri] difokuskan pengamanan seluruh kegiatan PON. Pengamanan orang, barang, lokasi, maupun kegiatan,” ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono di Mabes Polri, Kamis (16/9/2021).
Sebanyak 6.000 personel Polda Papua beserta anggota polisi dan TNI dari luar Papua akan diperbantukan dalam mengamankan PON XX. Ribuan Personel bakal diterjunkan ke empat daerah tuan rumah yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Timika dan Merauke.
“Brimob Nusantara yang nantinya diperbantukan untuk pengamanan PON di Papua,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan, 31 Agustus lalu.
Gelaran PON akan memancing kedatangan banyak orang di Papua. Setidaknya, minimal 52 ribu orang. Itu terdiri dari atlet, official, wasit, panitia pelaksana, technical delegate, dan relawan.
Setengahnya atau 25 ribu, merupakan relawan PON XX yang tersebar di empat klaster yakni Kota Jayapura 8.300 relawan, Kabupaten Jayapura 8.400 relawan, Mimika 4.100 relawan, dan Merauke 3.400 relawan.
Empat daerah itu juga menjadi lokasi penginapan atlet dan delegasi. Dari segi kesehatan, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengatakan, karantina penting dilakukan sebagai pencegahan penyebaran COVID-19 saat PON.
Marciano mengambil contoh saat Jepang sukses menyelenggarakan Olimpiade Tokyo 2020 di tengah pandemi virus Corona. Saat itu, pemerintah Jepang memberlakukan aturan karantina bagi setiap kontingen yang hadir berdasarkan zona penyebaran COVID-19 dari negara tersebut.
Untuk negara zona merah Jepang melakukan karantina selama tujuh hari. Kemudian untuk negara yang statusnya ringan, karantina selama tiga hari.
“Hal tersebut menjadi pertimbangan kami,” kata Marciano Norman dalam acara bertajuk ‘Persiapan Penerapan Prokes COVID-19 PON XX Papua, Bercermin dari Olimpiade Tokyo’ yang bergulir secara virtual, Rabu (15/9).
“Namun, untuk sementara kami mengambilkan lima hari karantina untuk seluruh kontingen yang hadir di PON Papua. Mereka juga harus melakukan tes antigen dan PCR,” sambung dia.
Marciano memastikan bakal ada sanksi bagi peserta PON Papua yang melanggar aturan, termasuk terkait protokol kesehatan (prokes).
“Saya menekankan kepada semua peserta patuhi prokes. Kalau melanggar sanksi seperti di Olimpiade Tokyo yang mengembalikan atlet ke negaranya juga bisa dilakukan,” katanya.
Sumber: tirto.id