GadogadoPers

Terpercaya & Terdepan

Rencana Penutupan Stasiun Karet Menuai Kontra
Trending no.1 Media Sosial

Rencana Tutup Stasiun Karet, Pengguna KRL Keluhkan Jarak Mobilisasi!

Menteri Badan dan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengonfirmasi rencana penutupan operasional Stasiun Karet untuk penumpang KRL Commuter Line. Langkah ini bertujuan mengoptimalkan ekosistem perkeretaapian dengan memusatkan aktivitas penumpang di Stasiun BNI City dan Stasiun Sudirman. Namun, rencana tersebut mendapat tanggapan beragam dari masyarakat, terutama para pengguna setia kereta rel listrik (KRL).

Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Rudi As Aturridha, menjelaskan bahwa penutupan ini dipertimbangkan karena jarak antara Stasiun Karet dan Stasiun BNI City yang dinilai terlalu dekat. “Lokasinya yang berdekatan membuat keberadaan Stasiun Karet menjadi kurang optimal dalam mendukung pengembangan transportasi perkotaan,” ujar Rudi.

Namun, sejumlah penumpang KRL menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana ini. Hamidah (23), seorang karyawan yang bekerja di kawasan Thamrin, merasa keberatan jika Stasiun Karet ditutup. Ia mengungkapkan bahwa penutupan tersebut akan memperpanjang jarak tempuhnya ke tempat kerja. “Kalau turun di Stasiun Karet, saya hanya butuh waktu sekitar 10-15 menit jalan kaki ke kantor. Tapi kalau di BNI City, jarak dan waktu tempuhnya jadi lebih jauh,” ungkapnya saat ditemui di Stasiun Karet, Jumat (3/1/2025).

Hamidah juga menyoroti keunggulan Stasiun ini dibandingkan Stasiun BNI City, salah satunya akses antarperon yang lebih sederhana tanpa harus melewati jembatan atau terowongan. “Di sini (Stasiun Karet) saya nggak perlu turun naik tangga atau lewat terowongan. Bisa langsung nyebrang di rel,” tambahnya.

Feri (34), penumpang KRL lainnya, juga menyampaikan penolakannya. Ia merasa keberadaan Stasiun Karet sangat memudahkan aktivitasnya sehari-hari karena jaraknya yang dekat dari rumah. “Kalau pindah ke BNI City, saya harus jalan lebih jauh. Ini tentu jadi kurang praktis buat saya,” ujarnya.

Baca juga: Mahasiswi di Yogya Jadi Korban Penyiraman Air Keras, Mantan Pacar Jadi Dalang

Sementara itu, Erick Thohir menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk mendukung perbaikan fasilitas dan layanan kereta api di Jakarta. Ia menjelaskan, penumpang nantinya dapat berpindah antarstasiun melalui selasar atau jalur pejalan kaki yang menghubungkan area Stasiun BNI City dan Sudirman. “Kami ingin membangun ekosistem transportasi yang terintegrasi. Ini termasuk menata ulang stasiun-stasiun agar lebih efisien,” kata Erick dalam pernyataannya di Stasiun BNI City, Rabu (2/1/2025).

Meskipun demikian, langkah ini memicu diskusi di kalangan pengguna KRL. Sebagian besar dari mereka berharap pemerintah dan PT KAI mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dengan memperhatikan kebutuhan pengguna sehari-hari. Menurut mereka, Stasiun Karet memiliki peran strategis yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Sebagai informasi, Stasiun ini telah lama menjadi pilihan utama bagi penumpang yang bekerja di kawasan perkantoran Thamrin dan sekitarnya. Selain akses yang mudah, stasiun ini juga dinilai memiliki tingkat kenyamanan yang cukup bagi pengguna KRL. Penumpang berharap solusi terbaik dapat dicapai tanpa mengorbankan kepentingan masyarakat luas.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments