JAKARTA – Satlantas Polresta Solo menjadi satu titik pilot project penerapan digitalisasi registrasi kendaraan bermotor (ranmor) di Indonesia.
Rencananya digitalisasi registrasi kendaraan bermotor tersebut bakal mulai diterapkan pada pekan pertama Oktober 2021.
Dengan adanya digitalisasi registrasi kendaraan bermotor tentunya akan membuat pelayanan masyarakat menjadi lebih mudah, khususnya dalam mutasi kendaraan atau alih balik nama pemilik kendaraan.
Masyarakat tidak perlu lagi repot membawa berkas untuk mengurusnya.
Cukup lewat aplikasi dan menggunakan scanning kode barcode, masyarakat tidak perlu bolak balik antarsamsat atau Polres mengurus mutasi kendaraan atau alih balik nama pemilik kendaraan.
Kasubdit BPKB Korlantas Polri, Kombes Pol Indra Darmawan mengatakan selain registrasi kendaraan baru, digitalisasi registrasi kendaraan bermotor juga mencakup mutasi dan pemblokiran.
Baca juga: Ancol dan Taman Mini Mulai Dibuka, Jika Pelat Nomor Tak Sesuai Tanggal Ganjil Genap Diputar Balik
“Tentu saja harapan kami semuanya bisa dilakukan secara digital sehingga dapat mempermudah pelayanan kepada masyarakat. Sehingga pelayanan tetap prima dan dapat dipertanggung jawabkan” kata Indra seusai sosialisasi digitalisasi ranmor di Mapolres II Solo dalam keterangan yang diterima, Minggu (18/9/2021).
Baca juga: Pakai Nopol Palsu, Pengemudi Pajero Sport Penganiaya Sopir Truk Kontainer Akhirnya Jadi Tersangka
Indra mengatakan lewat arsip digital kendaraan bermotor lebih mempercepat dalam memberikan pelayanan khususnya bidang regsitarsi kendaraan bermotor, serta pelayanan lainnya yang berkaitan dengan kendaraan bermotor.
“Selain Satlantas Polresta Solo, proyek serupa juga diterapkan di Ditlantas Polda DIY dan Polres Cimahi,” ujar dia.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak melalui Kasatlantas Kompol Adhytiawarman Gautama Putra dalam kesempatan yang sama mengatakan digitalisasi registrasi kendaraan bermotor bakal mempermudah masyarakat yang akan mengurus surat baik STNK maupun BPKB.
“Selama ini kan harus bawa berkas betumpuk-tumpuk, nah masyarakat nanti tinggal bawa handphone dan aplikasi lalu scan barcode. Pekan pertama Oktober nanti aplikasinya sudah jalan dan terus diperbanyak,” tutur Adhyt.