Site icon GadogadoPers

Alvin Lim Tutup Usia! Perjuangan Melawan Gagal Ginjal Stadium 5 Berakhir

Sebelum Wafat, Alvin Lim Tunggu Kepastian Cangkok Ginjal dari Dokter China

Sebelum Wafat, Alvin Lim Tunggu Kepastian Cangkok Ginjal dari Dokter China

Kabar duka menyelimuti dunia hukum Indonesia pada Minggu, 5 Januari 2025. Alvin Lim, seorang pengacara yang dikenal gigih memperjuangkan keadilan, tutup usia setelah berjuang melawan penyakit gagal ginjal stadium 5. Alvin mengembuskan napas terakhirnya setelah kondisi kesehatannya menurun drastis.

Razman Arif Nasution, sahabat dan rekan seprofesi, datang langsung ke Rumah Duka Grand Heaven di Jakarta untuk memberikan penghormatan terakhir. Kehadiran Razman di rumah duka menjadi simbol solidaritas sekaligus penghormatan kepada sosok Alvin yang dikenalnya dengan baik. Di lokasi, Razman turut bertemu dengan istri dan putri Alvin yang masih dalam suasana duka mendalam.

“Saya bertanya kepada keluarga mengenai kondisi kesehatan Alvin. Tadi pagi ternyata beliau mengalami penurunan yang signifikan, tetapi kabar bahwa beliau sempat menjalani cuci darah hari ini tidak benar. Cuci darah terakhir dilakukan pada Sabtu kemarin,” jelas Razman Arif kepada wartawan.

Menurut keterangan keluarga, Alvin Lim telah menjalani perawatan intensif selama bertahun-tahun akibat penyakit gagal ginjal kronis. Ia bahkan sempat berobat hingga ke luar negeri, termasuk perjalanan ke China pada akhir tahun 2024 untuk mengevaluasi kemungkinan menjalani transplantasi ginjal. Harapan akan transplantasi tersebut seharusnya terjawab pada Senin, 6 Januari 2025. Namun, takdir berkata lain.

Selama bertahun-tahun, Alvin Lim menjalani pengobatan yang melelahkan, termasuk sesi cuci darah yang harus dilakukan hingga tiga sampai empat kali dalam seminggu. Meski begitu, Alvin tetap menunjukkan semangat tinggi untuk tetap produktif di tengah kondisi kesehatannya yang terus menurun.

Baca juga: Rencana Tutup Stasiun Karet, Pengguna KRL Keluhkan Jarak Mobilisasi!

“Dokternya di China menyarankan agar Alvin pulang sementara waktu ke Indonesia sambil menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. Alvin memang bukan tipe orang yang betah berdiam diri. Dia selalu ingin bekerja dan berkontribusi meski kondisinya tidak memungkinkan,” ungkap Razman.

Namun, pada Minggu pagi, kesehatan Alvin mengalami penurunan drastis. Keluarga menyampaikan bahwa Alvin mengeluhkan efek samping dari cuci darah yang dijalani sehari sebelumnya. Kondisi ini membuatnya tidak dapat bertahan lebih lama hingga kabar mengenai transplantasi ginjal tiba.

Bagi Razman Arif, Alvin Lim bukan sekadar rekan sejawat, tetapi juga seorang teman seperjuangan yang memiliki semangat hidup luar biasa. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan kesehatan, Alvin tetap gigih memperjuangkan keadilan melalui profesinya sebagai pengacara.

“Spirit hidupnya tinggi. Bahkan ketika kesehatannya memburuk, dia tetap ingin bekerja. Namun, Tuhan berkehendak lain. Alvin berpulang sebelum kabar baik soal transplantasi ginjal diterima,” tambah Razman.

Kehilangan Alvin Lim meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan rekan sejawatnya. Sosoknya akan selalu dikenang sebagai pribadi yang penuh semangat dan tidak pernah menyerah meski dihadapkan pada tantangan besar.

Kasus Alvin Lim juga menjadi pengingat pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit gagal ginjal kronis. Penyakit ini tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup, tetapi juga membutuhkan biaya perawatan yang sangat besar. Upaya pencegahan, seperti pola hidup sehat dan deteksi dini, menjadi kunci untuk mengurangi risiko penyakit ini.

Exit mobile version