“Di kepolisian itu ada operasi kontigensi, operasi kontigensi itu ada Aman Nusa I, Aman Nusa I itu dalam rangka antisipasi konflik sosial, Aman Nusa II itu antisipasi bencana, Aman Nusa III itu untuk antisipasi teroris,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (10/11).
Menurutnya, kesiapsiagaan bencana rutin dilakukan jelang situasi perubahan iklim dari musim kemarau ke penghujan. Sebab kondisi tersebut cenderung banyak menimbulkan masalah bencana alam mulai dari longsor hingga banjir.
“Maka Polri baik tingkat Mabes maupun tingkat wilayah menggelar namanya Operasi Nusa II, itu sudah disiapkan, itu sudah punya rencana itu. Karena rencana itu satu tahun dari 2020 yang lalu, jadi tinggal dilaksanakan,” jelasnya.
“Sekarang sudah mulai antisipasi, wilayah-wilayah berapa yang dikeluarkan kekuatannya, terus peralatannya apa, itu sudah dipersiapkan dari sekarang. Tinggal kalau ada bencana main mereka. Juga pencegahan mengingatkan mitigasi kepada masyarakat tentang antisipasi bencana itu,” sambung Rusdi.
Yang pasti, dia menambahkan, Polri akan datang ke berbagai lokasi terdampak bencana demi membantu penanganan bersama berbagai pihak terkait. Mulai dari pertolongan pertama masyarakat, keperluan pengungsian, hingga dapur umum.
“Itu juga tidak bekerja sendiri. Ada Pemda, TNI. Kalau pencegahan dari awal sudah. Tidak hanya Polri saja, BMKG sudah mengingatkan berapa wilayah antisipasi karena curah hujan tinggi, karena fenomena La Nina,” tutupnya.
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Banjir
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir di sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk provinsi yang ada di wilayah Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Menurut prakiraan cuaca yang disiarkan di laman BMKG pada Senin (8/11), hujan lebat disertai angin kencang dan kilat dapat terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua juga berpeluang menghadapi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
Hujan dengan intensitas yang lebih ringan berpotensi terjadi di Provinsi Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat.
Di Provinsi DKI Jakarta, hujan ringan diprakirakan terjadi pada siang dan malam hari di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat, hujan sedang diprakirakan turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang hari, dan hujan ringan diprakirakan turun di Jakarta Utara pada malam dan dini hari.
Daerah Waspada
Seperti dilansir dari Antara, wilayah Kepulauan Seribu di Provinsi DKI Jakarta diprakirakan mengalami hujan ringan siang hari dan hujan disertai petir pada malam dan dini hari.
BMKG menyampaikan peringatan hujan lebat membuat beberapa provinsi masuk dalam kategori siaga banjir, yakni Provinsi Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Tengah.
Selain itu sejumlah provinsi yang masuk kategori waspada banjir, termasuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Tengah, dan D.I. Yogyakarta.
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku juga tergolong provinsi dalam kategori waspada banjir.
Sumber : Merdeka